Sukses !

SMP Muhammadiyah 1 Surakarta
Favorit School...
Sabtu, 01 Maret 2014

Karya Tulis Bandung - Jakarta 1








STUDY BUDAYA

SMPN 1 NGAWEN JAKARTA-BANDUNG

29 JUNI s.d. 2 JULI 2013














KELOMPOK 4:-DANANGJAYA YUDHA WAHYU PRATAMA(06)
                        -DANANG SETYO NUGROHO(05)
                        -RIAN ANDRI SUSILO
                        -VIVIN CAHYANINGSIH
                        -SONIA MELINDAWATI
                        -WISNU MEGANTORO HANDOKO

DISUSUN DAN DITULIS OLEH:
DANANGJAYA YUDHA WAHYU PRATAMA






DAFTAR ISI
  1. DAFTAR ISI...................................................................................................................i
  2. KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULLUAN
  1. LATAR BELAKANG.......................................................................................................3
  2. TUJUAN KARYAWISATA..............................................................................................3
  3. METODE DAN TEKNIK................................................................................................3
  4. PERJALANAN STUDY BUDAYA KE JAKARTA BANDUNG.........................................3
BAB II PEMBAHASAN
  1. SELAYANG PANDANG KOTA JAKARTA.....................................................................4
  2. OBJEK WISATA YANG DIKUNJUNGI..........................................................................5
BAB III PENUTUP
  1. KESIMPULAN...............................................................................................................12
  2. SARAN..........................................................................................................................12























i

SMP NEGERI 1 NGAWEN
1.KATA PENGANTAR.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa . Karena atas karunianya dan petunjuknya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan study budaya ini .
Karya tulis ini disusun sebagai sarana pembelajaran dalam pemahaman entang objek wisata yang telah dikunjungi selama kami melakukan study budaya yang bertempat di jakarta bandung.
Dalam penyusunan karya tulis ini , penulis banyak mendapat bimbingan , bantuan ,dan dorongan dari berbagai pihak maka pada kesempatan kali ini dengan penuh rasa hormat kami mengucapkan terimakasih
kepada:
  1. orang tua kami yang telah mempersetujui dan memperolehkan saya mengikuti study
budaya.
  1. bapak achmad jamil, M.Pd. Selaku kepala sekolah smp 1 ngawen yang sudah mengijinkan saya dan teman -teman unyuk melakukan study budaya.
  2. bapak ibuguru pendamping yang telah mendampingi saya dan teman-teman dari berangkat hingga pulang dengan selamat.
  3. Teman-teman yang dulunya kelas VIIID tapi sekarang sudah kelas IXD khususnya kelompok 4 yang telah sedikit membantu saya dalam menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata tak ada gading yang tak retak .maka keritik dan saran yang bersifat menyempurnakan laporan ini dari bapak-ibu guru akan kami terima

ngawen,....juli 2013
penulis serta penyusun



Danangjaya yudha wahyu pratama











ii

                                                             BAB I PENDAHULUAN

1.Latar belakang.
Untuk memenuhi tugas yang diberikan panitia study budaya SMP N 1 NGAWEN.

2.Tujuan study budaya

Adapun tujuan saya menulis laporan ini untuk mengembangkan daya kreatifitas siswa

3.Metode dan teknik

Cara membuat laporan ini dengan cara setiap orang dalam kelompok saya menyebar dan mencari informasi/data sebanyak banyaknya dengan cara bertanya pada pemandu/membaca keterangan.


4. Perjalanan study budaya ke jakarta bandung
siswa siswi yang akan mengikuti study budaya diwajibkan datang pukul 11.00 di smp 1 ngawen guna mendapat pengarahan dari bapak ibu pendamping dan melaksanakan sholat dzuhur. Dan baru pukul 12.30 diberangkatkan dari smp1 ngawen dengan menggunakan bus harta sanjaya yang berjumlah 4 buah.
Minggu ,30 juni pukul 04.00 tiba di jakarta (penginapan graha wisata) untuk sholat subuh ,istirahatdan makan .
Pada pukul 07.00 kami menuju PPIPTEK dilanjutkan pukul 14.00 ke monas setelah itu pada pukul 16.00 kami menuju ancol pukul 119.00 kembali ke penginapan
senin,1 juli 2013 pada pukul 06.00 kami menuju bandung pada pukul 10.30 kami tiba di bandung tepatnya di musium geologi pada ukul 12.30 kami menuju ciater pukul 16.00 menuju cibaduyut.setelah puas berbelanja oleh oleh kami melanjutkan perjalanan menuju smpn 1 ngawen











3

                                                            BAB II PEMBAHASAN

1.Selayang-pandang kota Jakarta
Jakarta adalah Ibukota negara kita, Republik Indonesia. Jakarta bukan lagi kota metropolitan tetapi sudah menjadi kota megapolitan. Yang menjadi sinar cerah bagi mereka yang memandang dari kejauhan, tapi terkesan kamuflase atas segala kecerahan yang ditawarkan oleh cahaya itu. Itu jakarta. Kota penuh cahaya tapi gelap didalamnya. Bisa kita lihat perkembangannya dari waktu ke waktu jakarta semakin ‘megah’ tetapi dibalik itu semua Jakarta memiliki masalah yang kompleks dan kronis, yang telah mendesak dan harus segera ditangani, memang tidak bisa dalam waktu sebulan-dua bulan atau setahun-dua tahun. Butuh ke progressive-an atau –bahasa Antonio Gramsci, “Creative Destraction”. setidaknya harus juga dipelopori oleh para kaum-kaum birokrat yang, nota bene, baru saja terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahya Purnama. Dan peran aktif oleh-oleh masyarakat juga kaum-kaum terdidik, intelektual.
Mengingat ke-kompleks-an permasalahan Jakarta.

Ada ungkapan mengelitik tentang Jakarta, yakni ; “Ibukota lebih kejam daripada ibu tiri.” Apakah demikian ? Jakarta memang kota yang penuh dengan problematika sosial juga kehidupankesenjangan sosial, pengangguran, kriminalitas, banjir, kemacetan, lahan hijau yang kurang, dan permasalahan sosial juga politik-ekonomi yang mengandrungi Jakarta, juga kota-kota besar lainnya.

Jakarta adalah cerita yang tak pernah dan tak kunjung usai. Dari masa Batavia, Jacatra, Sunda Kelapa, Jayakarta dan sampai Jakarta, ini adalah gerak dan periodisasi sang kota persinggahan kini.

Ketika kita membicarakan Jakarta apakah yang ada dalam benak kita ? kemegahan gedung-gedung pencakar-langit ? (bukan) Kota yang macet ? kota yang penuh dengan segala aktivitas dari ayam berkokok sampai matahari tenggelam di peraduan ?
Ya jakarta memang kota yang tidak pernah tidur.
Dan kita pun takkan tertidur dengan segala permasalahan sosial yang mengelilinginya.







4
2. Objek wisata yang dikunjungi

a.PP-IPTEK ( Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi )

PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR, BERKESAN dan KREATIF; melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan.

SejarahPP-IPTEK  
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan, system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 dikembangkan 20 peragaan interaktif bidang IPA di Anjungan Istana Anak-Anak TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika & IPA, IKIP Jakarta. Tujuannya untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat, ternyata kesan pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal iptek dengan lebih mudah dan nyata.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP-IPTEK) dibantu oleh US Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.

Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto di gedung Terminal B Skylift-TMII seluas 1.000 m2. Alat peraga merupakan sumbangan dari industri strategis, IBM, serta sebagian dibuat secara in-house dengan bantuan KIM-LIPI,LUK BPPT, dan BATAN.          

PP-IPTEK menempati gedung permanen pada tanggal 10 November 1995, yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Filosofi konsep desain bangunannya futuristic, menjelajah tanpa batas, dengan luas bangunan 24.000 m2 dan luas area 42.300 m2. Sejak saat itu tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera pendengar,


5
pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen. Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi fenomena dan khasanah iptek
secara mandiri, kelompok, dan keluarga, agar memberi inspirasi dalam meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.



b.Istana negara
Istana Negara dibangun tahun 1796 untuk kediaman pribadi seorang warga negara Belanda J.A van Braam. Pada tahun 1816 bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta kediaman para Gubernur Jendral Belanda. Karenanya pada masa itu istana ini disebut juga sebagai Hotel Gubernur Jendral.

Pada mulanya bangunan yang berarsitektur gaya Yunani kuno itu bertingkat dua, namun pada tahun 1848 bagian atasnya dibongkar, dan bagian depan lantai bawah dibuat lebih besar untuk memberi kesan lebih resmi. Bentuk bangunan hasil perubahan 1848 inilah yang bertahan sampai sekarang, tanpa perubahan yang berarti. Luas bangunan ini lebih kurang 3.375 meter persegi.
Sesuai dengan fungsi istana ini, pajangan serta hiasannya cenderung memberi suasana sangat resmi. Bahkan kharismatik. Ada dua buah cermin besar peninggalan pemerintah Belanda, disamping hiasan dinding karya pelukis - pelukis besar, seperti Basoeki Abdoellah.
Banyak peristiwa penting yang terjadi di Istana Negara. Diantaranya ialah ketika Jendral de Kock menguraikan rencananya kepada Gubernur Jendral Baron van der Capellen untuk menindas pemberontakan Pangeran Diponegoro dan merumuskan strateginya dalam menghadapi Tuanku Imam Bonjol. Juga saat Gubernur Jendral Johannes van de Bosch menetapkan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel. Setelah kemerdekaan, tanggal 25 Maret 1947, di gedung ini terjadi penandatanganan naskah persetujuan Linggarjati. Pihak Indonesia diwakili oleh Sutan Sjahrir dan pihak Belanda oleh Dr. Van Mook.
Istana Negara berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, diantaranya menjadi tempat penyelenggaraan acara - acara yang bersifat kenegaraan, seperti pelantikan pejabat - pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah, dan rapat kerja nasional, pembukaan kongres bersifat nasional dan internasioal, dan tempat jamuan kenegaraan.
Sejak masa pemerintahan Belanda dan Jepang sampai masa pemerintahan Republik Indonesia, sudah lebih kurang 20 kepala pemerintahan dan kepala negara yang menggunakan Istana Negara sebagai kediaman resmi dan pusat kegiatan pemerintahan Negara. 








6
c.Monumen nasional (MONAS)

Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1920an.
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.


Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur.

==Konstruksi dan Pameran==

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.

    Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.


    Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.




7
Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.

Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.


Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 Waktu Indonesia Barat.







8
 ==Ringkasan==

Seluruh isi monas tingginya 132 m. Lidah api di atasnya tingginya 14 m, lantai 3 di monas tingginya 115 m diatas permukaan tanah. Di dalam monas terdapat 51 diorama. Diorama adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama: gambar. Jadi, diorama berarti gambar di dalam. Biaya pembangunan monas adalah 7 Miliar rupiah dan blia di jual, lidah apinya, bisa mencapai 14 juta rupiah. Monas sampai saat ini belum di resmikan tetapi dibuka untuk umum pada 12 Juni 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta : Ali Sadikin.

d.Museum Geologi.

disana terdapat banyak benda purba dan tulang – tulang dinasaorus.
Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Fungsi Museum Geologi :
  1. Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
  2. Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.
  3. Objek geowisata yang menarik.

Lantai I

Terbagi menjadi 3 ruang utama :
ü      Ruang orientasi di bagian tengah
berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
ü      Ruang Sayap Barat .
Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :





9
·        Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
·        Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
·        Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
·        Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini
ü      Ruang Sayap Timur.
Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitiv pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya.

 

Lantai II

Terbagi menjadi 3 ruangan utama:
ü      Ruang barat.
Dipakai oleh staf museum
ü      Ruang tengah .
Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 miliar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 miliar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.
ü      Ruang timur.
Ruang Tengah Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.







10
e.Pemandian Air Panas Ciater

Sari Ater adalah wisata pemandian air panas, di tempat ini terdapat kali-kali kecil buatan yang sengaja di aliri air panas yang tercampur belerang. Kawasan ini berguna bagi kita yang memiliki penyakit kulit dan ingin menyembuhkan penyakit kulit kita. Kawasannya cukup bagus dan terawat. Bagi yang akan menginap di sini juga tersedia hotel yang cukup bagus (Sari Ater Resort & SPA ). Ada juga penginapan-penginapan yang disediakan penduduk sekitar dengan harga yang lebih murah.
Ada banyak sekali kolam-kolam air panas yang bisa kita pakai untuk sekedar merendam kaki atau bahkan mandi, selain bermain air kita juga dapat melihat pemandangan pegunungan dari tempat beristirahat yang disewakan. Sangat menarik jika kita mengajak anak-anak berwisata ke tempat ini. Ada juga fasilitas bermain untuk anak-anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, dan sepeda air. Di tempat ini kita juga dapat melakukan go-kart, flying fox, APV, dan berbagai permainan menarik lainnya, ada pula rumah hantu untuk kita yang ingin bermain di area gelap.

f.Pusat perbalnjaan cibaduyut
Pusat perbelanjaan oleh-oleh di bandung adalah di sini cibaduyut, di cibaduyut banyak terjual baju, sepatu, dan oleh-oleh makanan lainnya, cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu terkenal di bandung , cibaduyut adalah salah satu pasar sepatu terpanjang di dunia, di mana lokasi tersebut merupakan sentra penjualan sepatu  hasil kreasi para pengrajin yang ilmu pembuatannya didapat secara turun menurun. Pada tahun 1989 pemerintah RI, meresmikan cibaduyut sebagai daerah tujuan wisata.










11

                                                                     BAB III PENUTUP


I.                    KESIMPULAN
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi karunia yang sangat besar sehingga aku dan teman-teman kelas 8 bisa melihat semua dan dapat berkunjung ke tempat wisata di Jakarta dan Bandung. Sehingga aku bisa menulis karya wisata ini dengan baik.
Adapun kesimpulan penulis melaporkan karya tulis ini adalah :
1.      Kami selaku penulis sangat senang, karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri.
2.      Penulis dapat berekreasi dengan senang dan berekreasi ternyata sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan cara bermain.
3.      Di tanah air ini banyak bermacam-macam objek wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar
II.                  SARAN
Sebagai warga Negara Indonesia harus mengenang para pahlawan karena tanpa jasa mereka kita tidak dapat merasakan kenikmatan yang kita rasakan sekarang. Oleh karena itu, dengan indahnya alam di seluruh Indonesia, sebagai pewaris bangsa para pahlawan yang telah memperjuangkan keindahan tanah air ini maka kita jangan merusaknya.







0 komentar:

Posting Komentar

berbahagia

 
Toggle Footer